Keutamaan Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Inspirasibersama.com -Kebiasaan orang yang murah hati adalah menghormati orang yang menunjukkan rasa hormat kepada sahabat mereka. Sementara itu, Allah SWT Yang Maha Esa adalah pemilik segalanya dan Zat yang paling murah hati dari siapa pun. Tidak ada keraguan bahwasanya Allah SWT akan memperlakukan siapa saja yang menghormati Nabi sekaligus kekasih-Nya, Nabi Muhammad Mustafa Shallallâhu ‘alaihi sallam, dengan kemurahan-Nya.

Di dalam sebuah hadis disebutkan, “Barang siapa bershalawat kepadaku sebanyak satu kali, niscaya Allah SWT akan menuliskan sepuluh (pahala) kebaikan untuknya, menghapus sepuluh dosanya, dan meninggikan derajatnya di surga sebanyak sepuluh derajat.” Hadis syarif tersebut mengisyaratkan hal berikut. Semua orang dari umat Nabi Muhammad SAW harus menjalin hubungan dengan Nabi Muhammad SAW dengan cara terus bershalawat kepadanya dan berpegang teguh pada sunahnya.

Barang siapa bershalawat satu kali dan mendekatkan diri kepada Nabi Muhammad SAW, niscaya dengan sebab amalnya itu, Allah SWT akan memberikannya sepuluh rahmat dan meninggikannya sepuluh derajat. Di dalam Al-Quran disebutkan, “Barang siapa berbuat kebaikan, ia akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat amalnya…” (QS Al-An’am: 160)

Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW telah diperintahkan kepada kita sebagai ibadah agar kita mendapatkan pahala. Kita hanya bisa berdoa dan bershalawat kepadanya karena kita tidak mampu memberikan hak Nabi Muhammad SAW, bukan karena beliau membutuhkan shalawat dari kita. Allah SWT memerintahkan kita untuk berzikir menyebut nama-Nya, tetapi Dia tidak membutuhkan zikir kita. Kita menyebut nama-Nya agar zikir kita menjadi wasilah kita mendapatkan rahmat-Nya.

Shalawat yang paling pendek adalah mengucapkan “Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā āli sayyidinā Muhammad.” Masih banyak lagi shalawat yang lainnya, dan masing-masing dari shalawat tersebut memiliki keutamaan yang berbeda-beda.

Perkataan “Shalli ‘alā Muhammad” di dalam shalawat memiliki arti “Jadikanlah namanya agung dengan memperkuat syariatnya di dunia dan jadikanlah kemasyhurannya agung dengan menjadikannya pemberi syafaat bagi umatnya di akhirat.”

Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Setiap hari sudah selayaknya kita memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Terutama, kita harus selalu membaca shalawat Munjiyah, Nariyah, dan Fathiyah. Siang-malam, khususnya pada hari Jumat dan malam Jumat, kita dianjurkan memperbanyak membaca shalawat.

Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari kiamat nanti, orang yang paling dekat denganku adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku ketika di dunia. Barang siapa membaca shalawat kepadaku seratus kali pada malam Jumat dan hari Jumat, niscaya Allah SWT akan mengabulkan baginya seratus hajatnya (kebutuhannya), yang tujuh puluhnya dari kebutuhan akhirat dan tiga puluhnya dari kebutuhan-kebutuhan duniawi.

Allah SWT juga menugaskan malaikat untuk menyampaikan shalawat tersebut hingga ke kuburanku sebagaimana hadiah-hadiah kalian sampai kepada kalian ketika di dunia. Malaikat tersebut akan memberitahu nama orang yang membaca shalawat itu dan garis keturunannya hingga nama-nama kakek buyutnya, kemudian malaikat itu akan mencatat di sebuah buku catatan yang terbuat dari cahaya di sisiku.”

Hal yang semestinya dilakukan seorang mukmin adalah memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, selalu berpegang teguh pada sunah beliau, serta mencintai dan menunjukkan rasa takzim kepada beliau. Barang siapa mencintai dan menunjukkan rasa takzim kepada Nabi Muhammad SAW, niscaya ia akan bahagia di dunia dan akhirat. Salah satu shalawat syarif yang memiliki keutamaan yang besar dalam membacanya adalah sebagai berikut.

Lafaz shalawat Munjiyah adalah sebagai berikut, “Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā āli sayyidinā Muhammadin shalātan tunjīnā bihā min jamī’il ahwāli wal āfāt wa taqdhī lanā bihā jamī’al hājāt wa tuthahhirunā bihā min jamī’is sayyiāt wa tarfa’unā bihā ‘indaka a’lad darajāt wa tuballighunā bihā aqshal ghāyāt min jamī’il khairāti fil hayāti wa ba’dal mamāt. Innaka ‘alā kulli syai’in qadīr.”

Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, yang dengan rahmat itu, Engkau menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan membahayakan, Engkau mendatangkan semua hajat kami dan menghapus semua dosa kami, mengangkat kami ke derajat tertinggi, menyampaikan kami pada puncak tujuan, dari semua kebaikan di waktu hidup dan sesudah mati. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Sumber artikel:Fazilet takvimi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *