Inilah keutamaan Membaca Basmalah

Inspirasibersama.com – Setiap orang muslim semestinya membiasakan lisannya mengucapkan “Bismillāhirrahmānirrahīm” ketika memulai pekerjaan yang baik dan mengakhirinya dengan mengucapkan “Alhamdulillāhi rabbil ‘ālamīn.”

Apabila ia melakukan demikian, ia akan mendapati kelezatan iman di dalam hatinya, serta mendapatkan kebaikan dan keberkahan dari setiap pekerjaan yang dilakukannya.

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang tidak memulai sebuah pekerjaan yang mulia (baik dan mubah) sambil mengingat nama mulia Allah SWT dengan membaca “Bismillāhirrahmānirrahīm” atau lafaz-lafaz yang serupa dengannya, nilai pekerjaan itu menjadi kurang, serta manfaat dan keberkahannya menjadi sedikit.”

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwasanya membaca basmalah ketika memulai pekerjaan-pekerjaan yang baik itu hukumnya sunah. Oleh sebab itu, para ulama fikih berkata, “Ketika seseorang berwudhu lalu lupa membaca basmalah pada awalnya, ia disunahkan membacanya dengan lafaz ‘Bismillāhi awwalahu wa ākhirahu’.

Akan tetapi, ia tidak disunahkan membaca basmalah setelah wudhunya selesai. Sesuai dengan penjelasan di atas, apabila seseorang lupa membaca basmalah ketika memulai makan dan baru ingat ketika sedang makan lalu ia pun membacanya, berarti ia telah melakukan sunah. Dalam sebuah hadis, dikatakan sebagai berikut.

“Apabila salah seorang di antara kalian akan makan (atau minum), bacalah basmalah. Jika kalian lupa mengawalinya dengan basmalah, bacalah “Bismillāhi awwalahū wa ākhirahū.”

Membaca basmalah dapat menjadi wasilah untuk memperoleh keberkahan. Apabila seseorang lupa membaca basmalah, hal itu akan mengakibatkan terputusnya keberkahan. Diriwayatkan dari Sayidah Aisyah (R.Anha) sebagai berikut.

“Suatu hari Rasulullah SAW makan bersama enam orang sahabat. Kemudian, seorang Badui datang dan mengambil dua suap makanan lalu menghabiskan semua makanan yang cukup untuk enam orang. Rasulullah SAW bersabda,

“Seandainya ia membaca basmalah, makanan itu akan cukup untuk kalian semua.” (Risalatul Basmalah, Mustafa bin Khalil Zagrawi)

Membaca basmalah atau mengucapkan ‘Bismillāhirrahmānirrahīm’ setiap memulai pekerjaan yang baik hukumnya mustahab.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesuatu yang pertama kali Allah SWT ciptakan adalah Qalam. Sesuatu yang pertama kali Qalam tulis adalah ‘Bismillāhirrahmānirrahīm’. Demikian pula, ketika kalian akan menulis sesuatu, tulislah basmalah terlebih dahulu. Basmalah adalah kunci setiap kitab yang telah diturunkan (kepada para nabi). Ketika Malaikat Jibril AS membawakannya kepadaku, dia mengulanginya tiga kali dan berkata,

“Ini (basmalah) adalah untuk engkau dan umatmu. Perintahkanlah umatmu agar tidak meninggalkannya pada setiap pekerjaan mereka. Sebab, aku pun tidak pernah meninggalkan basmalah meski sesaat sekalipun sejak aku membawakannya kepada ayahmu, Nabi Adam ‘Alaihissalām. Malaikat-malaikat yang lain pun tidak pernah meninggalkannya.”

Rasulullah SAW berkata kepada Abu Hurairah RA, “Wahai Abu Hurairah, ketika kau akan berwudhu, bacalah basmalah. Sebab, jika kau membaca basmalah, malaikat-malaikat Hafadzah akan terus menuliskan pahala untukmu hingga kamu selesai berwudhu.”

Anas bin Malik RA pun mengatakan bahwasanya Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam berkata sebagai berikut, “Bacaan ‘Bismillāhirrahmānirrahīm’ yang diucapkan pada saat melepaskan pakaian adalah sebuah tirai yang menghalangi jin-jin dari melihat bagian aurat manusia.”

Diriwayatkan dari Rasulullah SAW sebagai berikut, “Pada hari kiamat, satu rakaat shalat umat Nabi Muhammad SAW lebih unggul (dari segi pahala) daripada seribu rakaat shalat Bani Israil. Ketika mereka menanyakan hikmah hal ini kepada Allah SWT, Allah SWT berkata, “Sebab, ada bacaan ‘Bismillāhirrahmānirrahīm’ dalam shalat mereka (umat Nabi Muhammad SAW).”

Salah seorang tabiin, Abu Muslim Khaulani RH, memiliki seorang pelayan. Pelayan tersebut beberapa kali meminumkan racun kepada Khaulani RH untuk membunuhnya. Akan tetapi, racun sama sekali tidak berpengaruh padanya.

Beberapa saat kemudian, pelayan yang keheranan itu mengakui perbuatannya dan menanyakan sebab tidak berpengaruhnya racun itu. Khaulani RH berkata, “Aku membaca ‘Bismillāhirrahmānirrahīm’ (dengan tulus dan ikhlas) setiap sebelum memakan dan meminum sesuatu. Oleh sebab itu, segala sesuatu yang aku makan dan minum tidak akan membahayakanku.”

Hukum-Hukum basmalah

Dikatakan dalam surat Hud ayat ke-41,“Dia (Nabi Nuh) berkata (kepada orang-orang mukmin yang berada di sisinya), ‘Naiklah kalian semua ke dalamnya (kapal) dengan menyebut nama Allah SWT (basmalah) pada waktu berlayar dan berlabuhnya…”

Ketika Nabi Nuh ‘Alaihissalām hendak memberangkatkan kapalnya, beliau mengucapkan ‘Bismillāh’, lalu kapal pun bergerak. Ketika ingin memberhentikan kapal, beliau mengucapkan ‘Bismillāh’, dan kapal pun berhenti. Ini adalah sebuah pelajaran dari Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya. Maksudnya, apabila kalian akan melakukan suatu pekerjaan yang baik, sebutlah nama Allah SWT (bacalah basmalah) terlebih dahulu agar dimudahkan dalam meraih kesuksesan dan keberhasilan.

Orang yang hendak memotong hewan kurban disunahkan membaca basmalah dengan mengucapkan, ‘Bismillāhi Allāhu Akbar’ ketika menyembelihnya. Demikian pula, seorang pemburu disunahkan mengucapkan, ‘Bismillāhi Allāhu Akbar’ ketika menembak hewan buruannya.

Menurut mazhab Syafi’i, membaca basmalah sangat disunahkan pada hal-hal berikut ini:

Ketika akan membaca Al-Quranul Karim di luar shalat.

Ketika akan membaca surat atau ayat karimah selain surat Al-Fatihah dalam shalat.

Sebelum berwudhu.

Sebelum memulai makan dan minum. Akan tetapi, apabila seseorang lupa membaca basmalah sebelum makan dan ingat ketika sedang makan, ia dianjurkan membaca ‘Bismillāhi fī awwalihī wa ākhirihī’ agar sunah terlaksana pada awal dan bagian lainnya.

Membaca basmalah ketika akan membaca buku apa pun dan menulis basmalah pada awal sebuah tulisan ketika akan menulis apa pun hukumnya adalah mustahab. Nenek moyang kita menulis kata ‘Bihī’ (dengan bahasa Arab) yang merupakan rumus basmalah pada kertas-kertas yang memiliki kemungkinan jatuh agar tidak termasuk perbuatan tidak hormat pada nama mulia Allah SWT ketika kertas tersebut terjatuh.Sumber ; Fazilet takvimi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *